animasi  bergerak gif

Thursday, April 26, 2012

mengenal TBC (Tuberculosis)..


gb. Mycobacterium tuberculosis

iseng-iseng buka data pas kuliah nemu "paper" jaman kuliah.. ^_^.. republish.. semoga bermanfaat untuk nambah pengetahuan tentang apa itu TBC tuberculosis, bagaimana penyebarannya, pengobatannya, dll..
 selamat membaca ^_^V
1.         Pengertian TBC
            TBC adalah penyakit akibat infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis sistemik
Sehingga dapat mengenai hampir semua organ tubuh, dengan lokasi terbanyak diparu yang merupakan lokasi infeksi primer.
Penyakit TBC dibagi menjadi 2 yaitu :
  1. Penyakit TBC primer
Yaitu : Penyakit TBC yang timbul dalam 5 tahun pertama setelah terjadinya infeksi basil TB untuk pertama kalinya (Infeksi primer).
  1. Penyakit TBC sekunder
Yaitu :  Penyakit TB yang baru timbul setelah 5 tahun sejak terjadinya infeksi primer.

2.         Penyebab TBC
            Sebagaimana telah diketahui, TBC disebabkan oleh basil TB (Mycobacterium tuberculosis humanis). Selanjutnya akan dikemukakan beberapa hal-hal yang menyangkut tentang TBC :
1)      Mycobacterium tuberculosis termasuk famili microbacteriaceae yang mempunyai berbagai genus, satu diantaranya adalah mycobacterium, yang salah satu spesiesnya adalah mycobacterium tuberculosis.
2)      Mycobacterium tuberculosis yang paling berbahaya bagr manusia adalah type humanis.
3)      Basil TB mempunyai dinding sel lipoid sehingga tahan asam, sifat ini dimanfaatkan oleh Robert Koch untuk mewarnainya secara khusus. Oleh karena itu, kuman ini disebut pula Basil Tahan Asam (BTA).
4)      Basil TB memerlukan waktu 12-24 jam untuk mitosis. Hal ini memungkinkan pemberian obat secara intermiten (2-3 kali sehari).
5)      Basil TB sangat rentan terhadap sinar matahari, sehingga dalam beberapa menit saja akan mati.

3.         Patogenesis
            Masuknya basil tuberculosis dalam tubuh tidak selalu menimbulkan penyakit. Terjadinya infeksi dipengaruhi oleh virulensi dan banyaknya basil tuberculosis serta daya tahan tubuh manusia.
            Infeksi primer biasanya terjadi dalam paru. Ghon dan Kudlich (1930) menemukan bahwa 95,93% dari 2.114 kasus mereka mempunyai focus primer didalam paru. Hal ini disebabkan penularan sebagian besar melalui udara dan mungkin juga karena jaringan paru mudah kena infeksi tuberculosis.
            Lokalisasi focus primer pada 2.114 kasus Ghon dan Kudlich ialah :
-         Paru           95,93%                                    -     Telinga tengah               0,09%
-         Usus             1,14%                                    -     Kelenjar parotis            0,05%
-         Kulit             0,14%                                    -     Konjungtiva                  0,05%
-         Hidung         0,09%                                    -     Tidak diketahui             2,41%
-         Tonsil           0,09%
Basil tuberculosis masuk ke dalam paru melalui udara dan dengan masuknya basil tuberculosis maka terjadi eksudasi dan konsolidasi yang terbatas dan disebut focus primer. Basil tuberculosis akan menyebar dengan singkat melalui saluran getah bening menuju kelenjar regional yang kemudian akan mengadakan reaksi eksudasi. Focus primer, limfangitis dan kelenjar getah bening regional yang membesar, membentuk kompleks primer. Kompleks primer terjadi 2 – 10 minggu (6-8 minggu) setelah infeksi. Bersamaan dengan terbentuknya kompleks primer terjadi hipersensitivitas terhadap tuberculoprotein yang dapat diketahui dari uji tuberculin. Waktu antara terjadinya infeksi sampai terbentuknya kompleks primer disebut masa inkubasi.
            Tuberculosis primer cenderung sembuh sendiri, tetapi sebagian akan menyebar lebih lanjut dan dapat menimbulkan komplikasi. Tuberculosis dapat meluas dalam jaringan paru sendiri. Selain itu basil tuberculosis dapat masuk ke dalam aliran darah secara langsung atau melalui kelenjar getah bening. Basil tuberculosis dalam aliran darah dapat mati, tetapi dapat pula berkembang terus, hal ini bergantung pada keadaan penderita dan virulensi kuman. Melalui aliran darah basil tuberculosis dapat mencapai alat tubuh lain seperti bagian paru lain, selaput otak, otak, tulang, hati, ginjal dan lain – lain. Dalam alat tubuh tersebut basil tuberculosis dapat segera menimbulkan penyakit atau dapat pula tidak pernah menimbulkan penyakit sama sekali.

 4.         Faktor – faktor yang mempermudah timbulnya TB
            Berhubung daya tahan tubuh terhadap penyakit TB terutama ditentukan oleh ampuhnya system imunitas seluler, setiap factor yang mempengaruhinya secara negative akan meningkatkan kerentanan terhadap TB, seperti AIDS, pemakaian kortikosteroid sistemik jangka lama, diabetes mellitus, kekurangan gizi, dsb.
            Juga diketahui bahwa orang yang mempunyai bekas penyakit TB, walaupun termasuk klasifikasi tenang, bila belum pernah menerima pengobatan spesifik lengkap, kemungkinan menderita TB jauh lebih besar dibandingkan dengan orang normal.
            Akhir-akhir ini juga diketahui bahwa mereka yang tinggi dan kurus lebih besar kemungkinannya terdapat TB bila dibandingkan dengan mereka yang tidak kurus.

5.         Gejala-gejala TBC
            Gejala-gejala berikut ini berdasarkan tingkat keseringannya :
-         Batuk berdahak,
-         Sering terdapat demam,
-         Turunnya berat badan,
-         Penderita merasa lelah,
-         Dahak yang mengandung bercak darah.
Tanda-tanda klinis Intra oral :
-         Ulkus yang sangat kecil, nyeri dan sukar sembuh
-         Tepi ulkus berwarna kebiru-biruan
-         Dasar ulkus berwarna pucat
-         Paling banyak terdapat dilidah, bisa juga terdapat dipipi,bibir dan palatum.

6.         Penularan TBC
            TBC bukanlah penyakit keturunan, penyakit ini ditularkan dari orang ke orang lain. Seseorang pada tahap penularan TBC membatukkan banyak kuman-kuman TBC dan kuman ini terhirup oleh orang disekitarnya. Demikian cara kuman TBC memasuki tubuh.
            Semakin banyak basil TBC didalam dahak seorang penderita semakin besar penularan. Cara batuk memegang peranan penting. Kalau batuk ditahan, hanya akan dikeluarkan sedikit basil, apalagi kalau pada saat batuk penderita munutup mulut dengan kertas tissue.
            Faktor lain adalah cahaya matahari dan ventilasi. Karena basil TBC tidak tahan cahaya matahari, kemungkinan penularan di bawah terik matahari sangat kecil.
            Juga mudah dimengerti bahwa ventilasi yang baik, dengan adanya penukaran udara dari dalam rumah dengan udara segar dari luar, akan dapat juga mengurangi bahaya penularan bagi penghuni-penghuni lain yang serumah. Dengan demikian, bahaya penularan terbesar terdapat di perumahan-perumahan yang berpenghuni padat dengan ventilasi yang jelek serta cahaya matahari kurang/tidak dapat masuk.

7.         Penyembuhan penderita
            Saat ini semua penderita TBc secara teoritis harus dapat disembuhkan, asal saja yang bersangkutan rajin terus berobat sampai dinyatakan selesai, terkecuali bila dari awal basil TB yang dihadapi sudah resisten terhadap berbagai tuberkulostatika yang lazim dipakai.
            Dari yang diuraikan diatas, dapat diketahui 2 komponen pokok dalam penyembuhan. Pertama, pengobatan itu sendiri, yaitu dengan obat – obat tuberkulostatika, paduannya, dosisnya, dan lama pengobatan. Kedua, kepatuhan penderita meminum obat, dalam hal ini termasuk keamanan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) yang dipakai. Ada 5 buah yang dibenarkan untuk dipakai secara massal, yaitu Isoniazid (INH) / (H), Rifampicin (R), Streptomycin (S), Pyrazinamid (Z), dan Ethambutol (E).
            Semua obat diatas bekerja secara bakterisidal terhadap basil – basil yang sedang berkembang biak secara aktif, tetapi hanya R, H, dan Z saja yang mempunyai afak sterilisasi lesi – lesi TB, yaitu membunuh basil – basil yang disebut ‘persisters’ (sedang tak berkembang biak). S hanya bekerja ekstraseluler,H, R dan E bekerja baik didalam maupun diluar sel, sedangkan Z hanya intraseluler.
Lamanya terapi bila dipakai paduan obat berintikan H + R dengan diperkuat obat ketiga dan atau keempat dengan lama masa penyembuhsn selama 9 bulan, akan dapat dicapai angka kesembuhan mendekati 100% dan hampir tak ada kekambuhan. Tetapi bila hanya dipakai pengobatan 6 bulan saja, akan dicapai angka kesembuhan diatas 90%, tetapi nantinya akan disusul dengan kekambuhan 20 – 30%.
  
8.         Pencegahan Penyebaran TBC
1)      Untuk mencegah penyebaran TBC, orang-orang yang telah ketularan harus segera menjalani pengobatan dan meneruskannya sampai kurang lebih setahun, paling tidak lama 6 bulan.
Beberapa hari setelah perawatan dimulai batuk dan ludah penderita akan berkurang. Kuman TBC yang terkandung dalam dahak juga akan berkurang.
2)      Penderita-penderita TBC harus selalu menutup mulut mereka ketika batuk. Jika orang tidak mampu menahan batuknya atau tidak mau menutup mulutnya, dia harus mengenakan penutup muka. Cara ini untuk mencegah penyebaran penyakit kepada orang-orang disekitarnya.
3)      Dahak yang dibatukkan harus dibuang pada kertas atau tissue atau dalam kaleng yang berisi obat anti kuman. Kertas tissue tadi harus dibakar atau dimusnahkan dalam saluran pembuangan, sebab mengandung kuman-kuman yang dapat menular. Dahak dalam kaleng harus ditimbun, atau dibuang dalam kakus dan dimusnahkan dalam saluran pembuangan.
4)      Ruangan-ruangan penderita TBC harus mempunyai peredaran udara yang baik.bila udara mengalir dengan bebas, maka kuman-kuman yang terdapat dalam ruangan akan berkurang.

BCG Pencegah TBC
Mencegah TBC jauh lebih baik, murah dan menimbulkan lebih sedikit penderitaan dibandingkan dengan pengobatan penyakit yang sesungguhnya.
TBC dapat dicegah dengan suntikan BCG, yaitu pengebalan yang murah, baik dan aman. Penularan sering dimulai pada masa kecil. Karena itulah semua anak harus diberi pengebalan BCG, makin dini makin baik.

VAKSIN BCG
BCG disuntikkan dibawah kulit. Kira-kira 8 minggu kemudian, akan terjadi sebuah gelembung kecil, yang lebih kecil dari ukurannya dibandingkan dengan pengebalan cacar air.
Daerah suntikan tidak boleh kena sinar matahari langsung selama satu atau dua jam setelah pengebalan, tetapi juga tidak boleh ditutup.

Ada 3 hal yang harus dilakukan untuk menanggulangi TBC :
-         Mencegah penularan melalui pengebalan BCG bagi semua anak.
-         Menemukan dan merawat orang-orang yang terkena serangan TBC. Setiap orang yang batuk lebih dari 2 minggu harus memeriksakan dahaknya.
-         Penyuluhan masalah kesehatan dalam masyarakat sehingga semua orang tahu tentang penyakit TBC dan pencegahannya.

9.         Lingkaran TBC
            Penyakit TBC ditularkan melalui hubungan yang dekat, terus-menerus dan lama dengan orang yang mengidap penyakit tersebut.
            Tahap pertama TBC yang biasanya terjadi pada anak-anak biasanya berlangsung dengan tenang,tanpa tanda-tanda dan gejala-gejala.
             Tahap kedua yang juga umum pada anak-anak adalah tahap komplikasi. Semakin kecil anak itu, semakin parah dan semakin berbahaya penyakitnya. Penyakit ini bahkan dapat menyebabkan kematian. Jika perawatan dimulai secara dini, anak dapat tumbuh dengan normal dan sehat.
            Tahap ketiga ini umum terjadi pada orang-orang dewasa dan datang pada saat orang jadi lemah karena tidak mendapatkan makanan yang bergizi. Kuman-kuman TBC yang telah hidup diam-diam didalam paru-paru mereka menjadi aktif kembali. Orang-orang inilah yang menularkan bibit penyakit TBC kepada orang yang berhubungan dengan mereka. Mereka baru akan sembuh jika diobati. Kalau tidak mereka akan meninggal.

semoga bermanfaat infonya...^_^ maaf kalo ada kesalahan dan kekurangan..

No comments:

Post a Comment