Geraham
bungsu alias wisdom teeth atau dalam
istilah medis Molar 3.. gigi geraham bungsu paling terakhir tumbuh, pada usia kurang
lebih 17 – 21 tahun. Karna paling
terakhir tumbuh biasanya sudah tidak ada ruang lagi untuk erupsi (tumbuh). Pertumbuhan geraham bungsu tidak terlalu menjadi
masalah jika terdapat ruang yang cukup di rahang untuk tempat tumbuh, kalaupun
tumbuh secara sempurna gigi bungsu tidak memiliki fungsi untuk pengunyahan makanan (mastikasi) . Dan
akan menjadi masalah dikemudian hari karna letaknya di paling ujung, luput dari
perhatian, makanan suka nyelip dan berkumpul (retensi), kadang tidak terjangkau
sikat gigi.. apalagi kalau sikat giginya buru-buru (hadeeuuhh).... Lama-kelamaan
gigi akan berlubang. Kalau sudah berlubang dan masih bisa dirawat, dalam
beberapa kasus dimana ini gigi paling ujung, instrument gigi “terkadang” kurang
maksimal untuk menjangkaunya. Kebayang kan
buka mulut seoptimal mungkin.. heheheehehe semangaatttt...
- kuning : gigi geraham bungsu
- hijau : gigi geraham
- ungu : gigi geraham kecil
- pink : gigi taring
- biru : gigi seri
Pada keadaan Partial Eruption (tumbuh
sebagian), sering terjadi keradangan gusi disekitar gigi yang tumbuh yang
disebut Operculitis. Tidak
jarang juga menyebabkan sulit atau sakit saat membuka mulut yang juga dinamakan
Trismus,
dan juga gigi berlubang (Caries) karena sisa makanan yang
sulit terbersihkan.
Pertumbuhan gigi yang tidak sempurna disebabkan karena banyak hal. Salah satunya karena ukuran rahang yang kecil, sedangkan giginya besar-besar sehingga gigi bungsu yang paling akhir tumbuh ini sudah tidak ada tempat lagi untuk menampakan wujudnya (hehehehe).
Pola makan juga berhubungan, jika dari usia pertumbuhan
lebih cenderung makan makanan yang lunak, juga mempengaruhi pertumbuhan tulang
rahang. untuk anak-anak mulai usia 6-7 tahun untuk dibiasakan makan buah yang
bertekstur keras seperti apel. Untuk memacu pertumbuhan rahang sehingga gigi
dapat tumbuh dengan baik dan tidak berjejal (crowded). Dan masih banyak lagi penyebab lokal dan
sistemik yang lainnya.
Selain sakit di sekitar gigi bungsu yang mengalami impacted atau impaksi (gigi yang tidak dapat
tumbuh sempurna sleuruhnya atau sebagian).
Gangguan kesehatan juga bermenifestasi di luar rongga mulut karena gigi
bungsu menekan syaraf, sering kali muncul seperti sakit kepala sebelah
(migrain), sakit telinga(otalgia), telinga berdengung, nyeri otot (myalgia).
Posisi kemiringan gigi bungsu,
ketebalan tulang rahang yang menutupi gigi dapat diketahui lebih jelas dari
hasil Rontgen Panoramic (seperti gambar di bawah ini). Agar Dokter Gigi dapat mengetahui dengan pasti posisi sehingga
dapat ditentukan teknik operasi yang paling tepat. Adakalanya gigi perlu
dipecah menjadi beberapa bagian untuk bisa diambil secara keseluruhan...(puzzle..hehehhe)
Satu-satunya cara perawatan terhadap
gigi geraham bungsu yang mengalami impaksi adalah dengan pencabutan. Tetapi karena
posisinya yang terhalang oleh tulang maupun jaringan lunak maka melakukannya
dengan operasi gigi atau Odotectomy
yang biasanya dengan pembiusan lokal.
Ada beberapa keadaan yang merupakan kontra indikasi dimana tindakan Odontectomy
tidak boleh dilakukan yaitu pada keadaan dimana terdapat peradangan akut, kelainan jantung dan hipertensi (konsultasi ke Dokter Spesialis Jantung dulu, jika akan dilakukan tindakan pencabutan gigi), diabetes mellitus yang tidak
terkontrol, penyakit hepatitis, kelainan darah dan beberapa penyakit lain.
Instruksi pasca bedah yang harus di
lakukan dan dimengerti agar bisa meminimalkan resiko perdarahan dan resiko
lainnya pasca tindakan bedah mulut yaitu:
1.
Gigit tampon (khusus gigi) pada gigi yang dicabut,
darah merembes adalah normal , jika perdarahan bertambah tukar tampon tekan
kuat kira-kira 15 sampai 30 menit, jika tidak ada tanda-tanda berhenti hubungi
dokter gigi.
2.
Makan atau minum yang dingin,
contonya: es krim...asiiiiikkk
3.
Kompres es dengan tekanan ringan pada
bagian luar wajah pada hari dilakukan tindakan.(20 menit dikompres, 5 menit
dilepas)
4.
Setelah 3 – 4 hari kompres dengan air
hangat untuk memperlancar peredaran darah di rahang.
5.
Jangan makan dan minum yang
panas-panas..
6.
Untuk yang merokok, stop dulu
merokoknyaa..
7.
Jangan memainkan luka operasi dengan jari
maupun ujung lidah karena bisa menyebabkan terlepasnya jahitan yang memicu
terjadinya perdarahan. Disamping itu jari dan lidah kita merupakan sumber kuman
untuk terjadinya infeksi pada luka operasi..
8.
Makan makanan yang lunak pada sisi
yang tidak dilakukan tindakan pembedahan..
9.
Gosok gigi dengan pelan kecuali pada
daerah operasi..
10.
Minum obat yang diberikan dokter gigi
sesuai aturan..
Untuk mempercepat penyembuhan
perbanyak asupan vitamin, mineral, dan banyak minum air putih..
Semoga cepat sembuh..^_^V
No comments:
Post a Comment